Kamis, 25 April 2013

Sekretaris Kelas Berakhir


Dari SD sampe SMA , gue jadi sekretaris kelas. Ini bukan bangga , tapi rasa kesal. Jadi sekretaris kelas itu gak ada enak-enaknya. Yang lain nyatet , lu enggak. Apa lagi ketemu guru yang males nulis , pasti lu bakalan disuruh gantiin dia buat nulis. Capek abis.
Sampe kelas XI kemarin , gue berontak ! Dengan meraung-raung seperti singa yang belum dapat makan 5 taun.
Guru ini terkenal berjiwa muda *mengakunya, jagoan , pernah beberapa kali mendapat teguran karena kurang sopan, dan kebetulan ngajar dikelas gue.
Seperti biasa gue disuruh nulis dipapan tulis yang tingginya diatas kemampuan nulis gue, gue mulai nuis dari tengah. Bukan dari atas.
"Sekretaris , tuliskan didepan!"
Gue diem , muka gue uda asem banget, dan manyun-manyun.
" Siapa sekretaris?"
Temen-temen pada nunjuk ke gue , kampret. Gue terpaksa mau. Gue nulis sambil menggerutu dan muka yang kelipat 8. Ternyata si bapak tau.
" Kamu kenapa ? Gak ikhlas ?"
" Iya pak!" Gue nyamber karena emang nadmood, gue jadi sekretaris juga karena paksaan.
" Kamu sebagai sekretaris harus bertanggung jawab! Kalo gak iklas gausah ! " Bapak mulai emosi.
"Siapa yang mau jadi sekretaris , orang dipaksa" gue malah nyolot, dan berenti nulis , terus duduk.
Si bapak cuman diem , dan minta ganti sama murid yang lain. Gue bersyukur , karena kejadian itu , tugas sekretaris dihibahkan ke orang lain :D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar