Kamis, 24 Oktober 2013

Oly Upil

Lahir di Barabai kota apam (kue tradisional) , dengan alis setebal ijuk. Diberi nama Olivia Lisadana Sari. Dipangil Buttun, entah dari mana nyambungnya. Tapi gue biasa manggil dia Upil , dan dia manggil gue Ipil. Salah satu personil B’4 JA

Temenannya baru dikelas X. Kita temenan karena virus gila yang menulari anak X-1.
Dia tuh cantik , tapi sayang GILA.

Gilanya uda stadium akhir. Biasanya kalo lagi nginep dirumah atau sebaliknya setiap subuh itu selalu perang. Iya perang , perang kentut sih tapi. Dengan nada bervariasi , dan berbagai aroma.
Dikelas X kita akrabnya berenam ‘MOIERA’, dikelas XI Cuma sisa bertiga sama si Ijum, sampe semester 2 kita bercerai , yang tersisa cuma Upil Ipil.

Gue punya banyak cerita sama Upil, tapi gak semua sih bisa diceritain disini. Mau yang sedih , romantic, yang bikin muntah , yang bikin enek , yang bahagia, atau petualangan tarzan ?

OK , gue tau kok lo jawab pengen cerita romantic. Begini ceritanya.
Pelajaran bahasa Indonesia dikelas XI. Gurunya bikin bete, bikin ngantuk, bikin laper. Dan akhirnya kita berdua memutuskan untuk makan ke warung dengan alesan “bu , permisi” udah gitu doank. Kitapun makan diwarung.
“mana tadi orang bedua ?” tanya si ibu dengan suara emasnya ke temen-temen kelas
“pasti cuman bohong” lalu ibu nyari kita ke wc murid dan gak ada. Jelas aja orang kita diwarung
Dari kejauhan , gue dan Upil melihat sesosok wanita yang tidak boleh disebut namanya ini menuju warung. Gila, kita berdua langsung panik dan melarika diri.
Pengen lari ke kelas tapi mustahil tanpa keliatan si Ibu, kita pun lari keparkiran didepan kelas XI Alam 2, ternyata si Ibu juga menuju kesana. Kita masuk ke kelas Alam 2 yang lagi gak belajar, dan sembunyi disana. Upil pura-pura ikut main kartu ngadap ketembok dan gue dikolong meja , si Ibu tiba-tiba masuk kelas dan bediri tepat dibelakang Upil dan disamping meja gue.
“ liat anak cewek kelas alam 3 lari kesini ? ”
“gak ada bu gak ada…” mereka lalu nyuekin si Ibu. Merasa dicuekin, si Ibu keluar dari kelas.


Kita lalu kembali ke warung ngelanjutin makan, dan tanpa ada tanda-tanda kedatang yang tak boleh disebut namanya ini. Dengan cepat si Ibu menteng kita berdua menuju kelas, kayang kantong belanjaan. Memang benar benar romantic.

muaaah :*






Lu tau gak girls, ini lokasi bau pesing



kiss kiss kiss

 muka ...







 tahun pertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar